Thursday, March 14, 2013

Batuan Pembentuk Bumi

Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal-kristal dari berbagai jenis mineral, atau pecahan kristal mineral-mineral, pecahan batuan, dan dapat juga mengandung fragmen cangkang organisme.
Klasifikasi batuan yang paling sederhana dan mendasar adalah klasifikasi batuan berdasarkan pada genesanya atau asal-usulnya atau cara kejadiannya. Berdasarkan asal usulnya, batuan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
  1. Batuan beku, yaitu batuan yang berasal dari pembekuan dan kristalisasi magma.
  2. Batuan sedimen, yaitu batuan yang berasal dari rombakan batuan lain yang telah ada sebelumnya baik itu batuan beku, sedimen atau metamorfik.
  3. Batuan metamorfik, yaitu batuan berasal dari batuan lain yang telah ada sebelumnya (batuan beku, sedimen atau metamorfik) yang mengalami proses metamorfosa, yaitu perubahan dalam kondisi padat karena temperatur dan tekanan yang tinggi, atau karena cairan hidrotermal. Batuan yang mengalami proses metamorfisme akan mengalami perubahan komposisi mineral, perubahan tekstur, dan perubahan komposisi kimia.
Batuan beku selanjutnya dapat diklasifikasinya berdasarkan berdasarkan berbagai macam komposisi kimianya, salah satunya yang sederhana adalah berdasarkan pada kandungan silika atau SiO2 menjadi:
  1. Batuan beku asam. Batuan ini berwarna cerah, kandungan silika tinggi, 65 – 75 % SiO2, yang dicirikan terutama oleh kehadiran mineral berwarna cerah: kuarsa dan K-feldspar, dan mineral berwarna gelap:biotit. Termasuk kategori ini antara lain adalah Granit dan Riolit.
  2. Batuan beku menengah. Batuan ini berwarna abu-abu sampai abu-abu gelap, mengandung silika menengah, 52 – 65 %, yang dicirikan oleh kehadiran mineral-mineral cerahnya plagioklas menengah (Ca-Na plagioklas) yang dominan, dan mineral berwarna gelap yang utama adalah hornblende. Termasuk kategori ini antara lain adalah Andesit dan Diorit.
  3. Batuan beku basa. Batuan ini berwarna gelap, hitam, kandungan silikanya rendah, 45 – 52 %, yang dicirikan oleh kehadiran mineral cerah plagioklas basa (Ca-plagioklas), dan mineral berwarna gelap yang dominan piroksen. Termasuk kategori ini antara lain adalah Gabro dan Basalt.
  4. Batuan beku ultrabasa. Batuan ini berwarna gelap, hijau gelap, kandungan silikanya sangat rendah, < 45 %, yang dicirikan terutama oleh kehadiran mineral berwarna gelap olivin dan piroksin, dan tanpa mineral berwarna cerah. Termasuk kategoti ini adalah Peridotit, Dunite, Piroksenit.
Skema kisaran komposisi mineral batuan beku dapat dilihat pada Gambar ini.
Batuan sedimen selajutnya juga dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Cara yang paling sederhana adalah berdasarkan pada cara terbentuknya menjadi:
  1. Batuan sedimen klastik, yaitu yang terbentuk melalui proses perombakan batuan lain yang telah ada sebelumnya. Hasil rombakan itu kemudian mengalami transportasi oleh media air, angin atau es dan diendapkan di tempat lain. Endapan tersebut disebut sebagai sedimen. Dengan berjalannya waktu, endapan sedimen mengalami pembatuan atau litifikasi menjadi batuan sedimen.
  2. Batuan sedimen non-klastik, yaitu yang terbentuk melalui proses kimiawi atau biologis di dalam kolom air.
Batuan metamorfik, seperti dua jenis batuan sebelumnya juga dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara berdasarkan pada struktur, tekstur maupun komposisi mineralnya. Kenampakan yang sangat khas dari batuan metamorfik adalah hadirnya kesan penjajaran mineral penyusunnya. Penjajaran mineral ini terjadi akibat dari pengaruh tekanan yang dialami batuan tersebut. Penjajaran mineral dapat berupa penjajaran mineral pipih seperti mika, atau mineral berbentuk batangan seperti feldspar. Kesan perlapisan atau perlapisan pada batuan metamorfik disebut foliasi.
Pada dasarnya, berdasarkan pada kenampakan foliasinya, ada dua tipe batuan metamorfik, yaitu:
  1. Batuan metamorfik yang berfoliasi, yaitu batuan metamorfik yang memperlihatkan kenampakan adanya kesan perlapisan atau penjajaran mineral, seperti slate, filit, skis, gneis.
  2. Batuan metamorfik yang tidak berfoliasi, yaitu batuan metamorfik yang tidak memperlihatkan adanya kesan perlapisan atau penjajaran mineral, seperti mamer, kuarsit dan hornfles.
Pada batuan metamorfik yang berfoliasi, kondisi foliasi batuan tersebut menggambarkan kondisi tingkatan proses metamorfisme yang dialami batuan tersebut. Tingkatan foliasi batuan metamorfik ini dapat dibedakan menjadi berfoliasi lemah, berfoliasi menengah, dan berfoliasi kuat. Makin tinggi tingkat foliasi, maka makin tegas foliasinya dan makin banyak kandungan mineral pipihnya, dan foliasinya dapat “dikupas” dengan tangan.
Klasifikasi yang  sederhana adalah berdasar tingkatan yang menggambarkan tingkat perubahan yang terjadi pada batuan asalnya, yaitu mengklasifikasikan batuan metamorf yang berfoliasi menjadi:
  1. Batuan metamorf tingkat rendah, yaitu yang berfoliasi lemah, seperti slate (batu sabak)
  2. Batuan metamorf tingkat menengah, yaitu yang berfoliasi menengah, seperti filit
  3. Batuan metamorf tingkat tinggi, yaitu yang berfoliasi kuat, seperti skis
Tinggi atau rendahnya tingkat metamorfosa yang dialami suatu batuan tercermin pada perubahan tektur, struktur dan komposisi mineralnya. Selain itu, jenis batuan metamorf yang terbentuk ditentukan juga oleh batuan asalnya. Misalnya, batulempung dan batupasir mengalami metamorfosa dengan tingkat yang sama, maka akan menghasilkan batuan metamorfik yang berbeda.

Wednesday, March 13, 2013

Semua Tentang Bumi


Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer,Ionosfer,Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometerpersegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa Bumi.
Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

Komposisi dan Struktur Bumi

Komposisi Bumi
Massa Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and allumunium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti Bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak Bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak Bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisis berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.

Struktur Bumi
Bumi secara umum dibagi menjadi 3 bagian atau lapisan seperti yang terlihat pada gambar diatas yang terdiri dari :
  1. Inti Bumi (core), terletak dari mulai kedalaman 2.883 Km sampai ke pusat bumi. Densitasnya berkisar dari 9,5 gr/cc dan membesar ke arah pusat bumi sampai 14,5 gr/cc. Berdasarkan besarnya nilai densitas ini diperhitungkan bahwa inti bumi terdiri dari unsur-unsur yang memiliki densitas besar, Ni (nikel) dan Fe (besi). Oleh karena itu inti bumi disebut juga sebagai lapisan NiFe. 
  2. Selubung Bumi (mantle), atau mantel, merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi, merupakan bagian terbesar dari bumi, 82,3 persen dari volume dan 67,8 persen dari keseluruhan massa bumi. Mantel tediri dari bartuan,ketebalannya 2.883 Km. Densitasnnya berkisar dari 5,7 gr/cc dekat dengan inti dan 3,3 gr/cc didekat kerak bumi.
  3. Kerak Bumi (crust), merupakan lapisan terluar yang tipis, terdiri batuan yang lebih ringan dibandingkan dengan batuan selubung dibawahnya. dengan densitas rata-rata 2,7 gr/cc. Ketebalannya tidak merata, perbedaan ketebalan ini menimbulkan perbedaan elevasi antara benua dan samudera. Pada daerah peguningan ketebalannya lebih dari 50 Km dan pada beberapa samudera kurang dari 5 Km. Berdasarkan data kegempaan dan komposisi material pembentuknya, para ahli membagi menjadi kerak-benua dan kerak-samudra. Kerak Benua, pada umumnya terdiri dari batuan granitik, ketebalnnya rata-rata 45 Km, dan berkisar antara 30-50 Km. Oleh karena kayannya akan unsur silikon (Si) dan allumunium (Al) maka ada yang menyebutnya sebagai unsur SiAl. Kerak Samudera, terdiri dari batuan basalitik yang tebalnya sekitar 7 Km, kerak samudra kaya akan unsur Si dan Mg (silikon dan magnesium) oleh karena itu disebut juga dengan lapisan SiMa. 



Apa Itu Geologi...??

Definisi Geologi 
      Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu terdiri atas  2 kata  'geo' dan 'logos' yang dimana geo berarti bumi dan logos berarti ilmu pengetahuan.
      Geologi adalah ilmu pengetahuan bumi mengenai asal, struktur, komposisi dan sejarahnya (termasuk perkembangan, kehidupan) serta proses-proses yang telah menyebabkan keadaan bumi  seperti sekarang ini (Written n Brooks, 1972 ;204).
      Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet bumi, terutama mengenai materi penyusunnya, proses yang terjadi padanya, hasil proses tersebut. Sejarah planet itu dan bentuk-bentuk kehidupan sejak bumi terbentuk (Bates dan Jakcson, 1990, 272).
      Geologi adalah suatu cabang ilmu yang pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gajala yang berkaitan dengan proses terbentuknya bumi. Keberadaan bumi serta fenomena lainnya yang berkaitan  dengan – dengan bentuk alam (Munir, 1996).

Ruang Lingkup Geologi Dasar dan Kaitannya dengan Ilmu Geologi

  • Geologi Struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan bumi serta hubungannya dengan jenis-jenis batuan yang terbentuk dikerak bumi.
  • Geologi Pertambangan adalah ilmu yang mempelajari tentang kandungan mineral atau bahan-bahan tambang yang dimungkinkan untuk dimanfaatkan untuk keperluan industri atau keperluan lainnya.
  • Geologi Minyak adalah ilmu yang mempelajari tentang kemungkinan adanya bahan fosil yang dapat dipergunakan sebagai bahan bakar (sumber energi) minyak dan gas bumi.
  • Geologi Teknik adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan permukaan bumi yang dikaitkan  dengan kekuatan tanah untuk penopang kontruksi bangunan (jembatan, terowongan dll)
  • Petrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat batuan penyusun bumi dan manfaatnya
  • Mineralogi adalah ilmu yang memepelajari tentang sifat dan ciri mineral –mineral yang terdapat dalam bumi  dan manfaatnya bagi manusia serta dampaknya terhadap sifat dan ciri tanah. 
  • Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, ciri serta pembentukan gunungapi serta pengaruhnya terhadap kehidupan
  • Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat gerakan kerak bumi berupa gempa bumi serta dampaknya terhadap susunan kerak bumi dan bentuk permukaan bumi.
  • Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari tentang lapisan-lapisan bumi baik dari sifat lapisan maupun proses terjadinya perlapisan.
  • Geofisika adalah ilmu yang mempelajari tentang pembentukan keadaan permukaan bumi dan atsmosfer seperti perubahan angin iklim dan beberapa sifat fisik lainnya yang mempengaruhi permukaan bumi.
  • Geokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem penyusun bumi dilihat dari aspek kimia seperti kelarutan unsur dan karakteristik unsur dalam tanah.
  • Geologi Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang evolusi kehidupan di permukaan bumi yang meliputi peradapan manusia di permukaan bumi dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
  • Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan fosil-fosil yang terkandung dalam batuan yang dapat mengungkapkan sejarah masa lalu.
  • Geomorfologi adalah ilmu yang tentang proses-proses yang berhubungan dengan pembentukan permukaan bumi dan pengaruhnya terhadap kondisi setempat
  • Sedimentologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang seluk-beluk batuan endapan (batuan sedimen) meliputi klasifikasi, jenis dan macamnya serta pembentukannya

Salam Geologi !!! 
Salam Bumi !!!